Selasa, 29 Januari 2013

Antara Saya dan Dosen-dosen Fakultas Ekonomi (Menyesal)


Antara Saya dan Dosen-dosen Fakultas Ekonomi
(Menyesal)
           
“Ni gara-gara jadi anaknya......”
            “Hushhh ulah kituuu!” Mama memotong. Haruskah saya mengeluhkan kenyataan?? Oo,, tentu tidak!
***
            Humm,, sudah lama tidak menulis di blog. Rasanya kangeeennnnn banget.. #ehh. Sebelumnya sedikit saya ralat. Gak ralat sih, tapi revisi. Dulu sahabat-sahabat saya, saya sebut ‘my akhwat’, berhubung ada komentar yang agak gimana gitu tentang kalimat ‘akhwat’ di postingan saya yang lalu-lalu, saya menggantinya saja dengan ‘barudak’, padahal sebenarnya ‘akhwat’ itu artinya saudara perempuan, tapi tafsiran di lingkungan sekarang beda. Hehe..

Saat ini musim libur, jadi tak ada kuliah, tak ada cerita tentang barudak, tak ada cerita tentang lingkungan kampus. Berarti saya tidak bercerita apa-apa sekarang. Lho??!! Hehe.. maaf! Bukan itu maksudnya.

             Well, saya kembali ke judul. Saya salah satu mahasiswi teladan (ehem) di kampus, gak teladan juga sih, tapi lumayan rajin lah, meski kadang terlambat masuk kelas. Globalnya, saya gak males-males amet, gak cemerlang-cemerlang amet. Hohoo..

            Waktu semester awal, saya dikenal ‘banyak’ dosen. Bukan karena apa atau siapa, tapi saya dikenal rajin, karena jujur saja saya selalu mengerjakan tugas dengan baik, dan melakukan ujian dengan sangat terpuji. Intisarinya saya cukup ‘membanggakan’ (ehem) dalam prestasi, #ehh, ada maling teriak maling!!!!!! Well, saya sangat berbahagia karena dari situ, nilai saya gak anjlok-anjlok amet. Hehhee..

            Semester dua berlalu. Saya pun menginjak semester tiga. Ada satu hal yang membuat saya terpuruk dalam rasa menyesal dan.... arrgghhh susah menggambarkannya! Saat itu ujian final semester tiga, pelajaran Ekonomi SDM dan Ketenagakerjaan. Sebenarnya pelajaran mudah, tapi saya tidak belajar. Saya mengerjakan tugas yang merupakan tugas final untuk dikumpul hari esok. Berhubung malam itu ada pertandingan MU-Liverpool. Hehhee.. saya tidak akan melewatkan RVP begitu saja.. ~_^ (dan melewatkan belajar yang merupakan faktor penentu masa depan #plakkkkk!)

            Bisa anda tebak. Saat ujian saya kebingungan dan entah bagaimana harus menjawab soal (saat itu saya sempat belajar sebelum masuk kelas, jadi gak buruk-buruk amet). Mengingat reputasi saya yang sudah terlanjur (ehem) dikenal baik oleh dosen, begitu pula dosen ini, sangat mengenal saya. Amat sangat mengenal saya.

            Dan akhirnya peristiwa itu terjadi. Saya menyontek. Hal biasa. Tapi sangat memalukan ketika anda dikenal rajin dan ternyata anda menyontek. Yup! Saya ketahuan permisaaaaaa!!!!!!! Saya malu dan saya tertunduk di bawah tatapan tajam Sang Dosen. Huhuhu... T_T

            Saya menyesal dan berusaha untuk kembali pada ‘citra’ saya yang mulai luntur... #ehh..

            Beberapa hari kemudian, libur. Sekarang sudah memasuki pekan kedua. Nilai yang sudah terpajang di web ada dua mata kuliah. Alhamdulillah.. keduanya dapat mengukir senyum sampe ujung telinga. Dan saya masih ragu akan nilai mata kuliah Ekonomi SDM. Saya menghabiskan hari dengan menyapu di halaman depan.

            “Assalamu’alaikum, Bapak ada, Nak?”
            Saya menoleh, terdiam. Tepatnya tercekat.
            “Wa-wa’alaikum-mm-sa-la-mm”
            “Ada Bapak, Nak?” (logat khas Kendari)
            “Ohh, iya, Pak! Saya panggilkan, masuk ki!” (logat Kendari juga)
            Beliau tersenyum dengan pandangan yang ditajam-tajamkan.

            Dapatkah anda menyimpulkan, siapa beliau? Beliau Dosen Ekonomi SDM sodara-sodaraaaaaaa!!!!! Jujur, saya SANGAT MALU!

            Hal ini yang berat untuk saya. Bapak saya seorang dosen di fakultas yang berbeda dalam satu universitas di Kota Kendari. Saya selalu berusaha menyembunyikannya. Berat. Beberapa dosen sudah mengenal saya karena Bapak. Dan saya sangat menjaga hal ini. Saya bersikap baik dan sopan pada dosen karena bapak saya. Saya tidak ingin nama Bapak buruk karena saya.

            Suatu hari seorang dosen yang mengenal saya bukan karena Bapak, berkunjung ke rumah. Saat itu saya pun tidak tahu bahwa beliau lah yang datang sebagai tamu. Di sela-sela pembicaraan Bapak dan tamunya, saya keluar menyuguhkan teh. Seketika beliau terkaget “Kamu??”

            Saya hanya tersenyum.

            Well, kembali pada dosen Ekonomi SDM, saya tak berani keluar dan berdiam diri dalam do’a. Saya merasa berdosa. Hehee..

            Yang saya sesali adalah saya menyontek, bukan karena saya adalah anak seorang dosen.^^
            Ohh Pak Dosen... maafkan saya... huhuhuhuuu.. T_T

            Kini saya amat sangat menyesali kejadian ‘terkutuk’ itu..

***
Ketika orang-orang sudah mengenalmu baik, membanggakanmu dan menilaimu positif, kau harus bisa mempertahankannya. Peganglah erat-erat. Dan jika kau merubuhkannya, akan sulit baginya untuk membangunnya kembali. Meski di dunia ini, tak ada yang sempurna.

Karena kecewa itu, perih.

Selasa, 22 Januari 2013

Saya di Tahun 2013


Saya di Tahun 2013

31 Desember 2012, Pukul 22.30 WITA

One message..
*Jgn tidur dulu.. aku mw nelpon..
#Owalah.. udh jam brp ini??!! hhmm,, cepetan lho ya..
*Tggu bentar..^^

Waiting a call..
            Humm,, mungkin ingin saya sedikit bercerita tentang impian menjadi pribadi yang baik. Jangan impian ahh, keinginan. Yupp keinginan. Sambil menunggu telpon dari seseorang (ehem), saya merangkai memori untuk menciptakan beberapa resolusi di tahun 2013. Terlintas seketika, saya melangkah pelan keluar rumah, mencari udara segar agar dapat berfikir jernih, menatap awan agar semuanya terasa indah, sambil memegang bulan di antara gugusan bintang, well, saya lebay. -_-
            Saya duduk di kursi, memegang HP sambil mencoret-coret selembar kertas. Kemudian saya bertekad untuk,,

  • ·         Belajar lebih giat, biar DAPET IP 4.00!
Especially for DADDY! Hanya untukmu. I’ll make u proud Dad!

  • ·         Mengontrol diri, harus SELALU HANYUT dalam SABAR.
Yang ini saya prioritaskan. Saya ingin pribadi saya, serupa dengan nama saya, hehehe..^^

  • ·         Mulai BERBISNIS!
Ingin sekali mengaplikasikan teori Makro n Mikro yang sedang saya pelajari. Sambil belajar sambil praktek, keren kan??!! Hehehee.. saya kan anak Ekonomi pemirsaaa, jadi pikirannya untung-puas. Hoho,,^^

  • ·         Lebih fokus di rumah. MENGHANGATKAN SUASANA RUMAH.
Hampir 7 tahun saya sekolah di luar kota. Sekarang saatnya MENGABDI di rumah. Seenggaknya beban bersih-bersih rumah saya yang tanggung. Hoho..

Tiba-tiba seseorang (ehem) menelpon saya (teman baik saya). Saya melirik jam, “22.50”, saya angkat.
            “Masih blum tidur kan?”
            “Iyaa lahh,, klo udah mah gak bakal diangkat”
            “Aku lagi sama temen-temen nii..”
Dan kami ngobrol banyak, saya mendengarkan ceritanya sambil melanjutkan tulisan resolusi saya, seketika saya mendapat inspirasi,
    • ·         Lebih mengertisPBIBADI TEMAN
    Saya menyinggung sahabat-sahabat saya yang super. Yuna, Ami, Deyana, Erika, Melisa dan Nadin. Saya ingin bersahabat lebih lama bersama mereka. Selamanya. Setelah keluarga, mereka amat saya sayangi. Saya harap saya bisa menempatkan diri ketika bersama mereka.
Masih In Call,, gak perlu lah saya publikasikan namanya siapa, takut ntar dia baca, trus klo dia rada gimana-gimana, kan saya juga yang malu. Hehehee..
            “Disana udah jam berapa, Ya’?”
            Saya melirik jam lagi, trus keluar rumah, ke halaman depan, “Jam 00.03”
            “Udah ganti tahun”
            “Apa?” suara firework mulai bertabuh. Ribut sekali.
            “Udah 2013 disana..”
Hhmm,, di tempat dia masih jam 23.03 saya di Kendari dia di................... Saya rahasiakan saja ya, malu. Hehehehhehe #smoga dia gak baca Ya Allah,,^^
            “Aku lagi bakar jagun nii,, ama temen-temen.. berbagi kebahagiaan.. pahala kan??!! Hehe”
            “Wahh,, asyiknyaa.. berbagi......”
Teringat catetan resolusi tadi, saya melanjutkannya.

  • ·         Rajin SEDEKAH
Saya sangat tertarik sama teori sedekahnya Muh. Assad di Notes From Qotar, saya ingin bahagia dalam hidup saya lewat sedekah. Smoga dimudahkan segala urusan,, aamiin,,^^

  • ·         Meningkatkan IBADAH. Seenggaknya istiqomah TAHAJUD dan PUASA Senin-Kamis.
Lumayan berat sih, terutama puasanya. Tapi harus dilatih. Biar terbiasa menahan hawa-nafsu, bisa jadi nafsu makan, nafsu amarah en nafsu-nafsu lainnya.

Masih saja In Call, jam 02.30 WITA
            “Ngantuk” saya mulai menguap.
            “Ya udah tidur”
            “Tapi gak papa kan??”
            “Iaaaa.. selamat istirahat ya, Ya’!!”
Saya menutupnya. Ingin menambah satu resolusi lagi yang berhubungan dengan................ huufftttt,, lupakan!!^^

Well, suatu kebaikan jika kita ingin merubah diri agar menjadi pribadi yang lebih baik. Melakukan resolusi berarti ingin menambah aktifitas untuk memperbaiki hidup. Entah dampak dari aktifitas tersebut atau hanya keinginan belaka. setiap orang memiliki definisi dan pandangan yang berbeda.. Let's MOVE ON!!^^
#makasih buat teman yang sudah menginspirasi saya merangkai resolusi. Kalo menang,, kamu tak telpon dehh,, janji,, sesuai jam kamu nelpon diatas,, (ni kalo lho ya,, ^^)