Kamis, 25 Desember 2014

Mengenal Karakter Teman

“Makan, yuk guys!”
“Boleh boleh! Dimana?”
“Baksoan aja, yuk!”
“Ihh! Bakso mulu Aya mahh!”
“Empek-empek Bu Fathun aja gimana?
“Yaelaahh, Na! Empek-empek gak kenyang!”
“Pangsit ijo?”
“Bosen! Solaria aja!”
“Solaria lagiii? KFC ajaa dehh! Lama kita gak kesana”
Selalunya begini kalo sama barudak. Dulu waktu belum motoran, sudah di angkot masih mikir mau makan dimana. Bayangkeuunnn wehh?! Ngobrol panjang bertujuh! Lama berdiskusi ujung-ujungnya “Minggiiiiiiiiir!” @Kendari Beach, Es Teler. -_-
“Iyaa, KFC aja lah!” Ami mulai capek.
“Menunya ayam doang!” Yuna masih belum puas. Gak capek apa diskusi?
“KFC ajaa dehh kayaknya. Yang di Rabam. Biar bisa sekalian ke Gramedia. Ana mo nyar…”
“Ehh iyaa bener! Ana juga mo nyari buku-buku yang new arrival!”
“Gimana, Yun?”
“Oke lahh. Sekalian jalan-jalan” akhirnya ide saya diterima semua kalangan. Hehe.. ;)
            Alhamudulillaaahh.. Nikmat Allah hari ini sudah kami rasakan. Perut sudah diberi jatahnya. Sekarang…… mata boleh dong dapat juga! :D
            “Nyari buku apa, Na?”
            “Kreasi brooch, Ya. Ana belum punya yang edisi tali sepatu”
            “Ohh...” Saya tersenyum. Nadin memang suka hal-hal yang ‘cewek banget’. Jahit lah, rajut lah, design lah, semua dia tekuni. Brooch-brooch yang kami pakai hampir rata-rata kreasi tangannya. Kadang kami me-request warna yang sesuai dengan baju kami.
            Pintu Gramedia terbuka. Beberapa pelayan menyambut kami dengan senyum. Saya balas dong dengan senyum juga, “Ehh, Yun! Alfalink ver………” Yuna keburu lari dengan pikirannya. Hadeuhhh.. Kalo sudah ketemu buku-buku, barudak lupa diri.. :D
            Saya memperhatikan mereka satu-persatu. Lucu saja. Mereka seperti memperlihatkan diri mereka yang sebenarnya. Seakan mereka menelusuri jalan pikiran masing-masing. Entah halayak berkata apa. Agak lebay sih kata-katanya. Intinya mah begitu! Hehehe..
            Dari jauh saya melihat Nadin mulai memperhatikan jejeran buku keterampilan. Cukup serius. Mungkin buku kreasi brooch tali sepatu belum didapatkannya.
            Lain dengan Deyana, tanpa basa-basi ia langsung menyisir rak samping kasir. Sambil bergumam pelan.. “Edisi Natasha Farani kok belum ada yaa?! Yang ini adiknya Oky.. Fatin? Gak ahh! Hum.. ‘Hijab Style 2014’ bolehh nihh” Seperti cicak ketemu nyamuk, Deyana langsung meng-hap buku yang dipegangnya. Ya! Deyana sangat menyukai hijab fashion. Mulai dari casual mode sampai wedding hijab sudah ia kreasikan. Untuk design dress memang tidak ia tekuni, tapi anything on face dan yang melekat di kepala, Deyana ahlinya! Bisa dicek di youtube, tutorial hijab Deyana yang paling top! ;)
            Saya melewati Deyana sambil mencari jejak barudak lainnya. “Ami? Cari apa?”
            “Gak! Cuma liat-liat yang kiranya seru”
            Ditangan Ami ada 3 novel Teenlit  yang… beuhh… sudah bisa saya pastikan isinya bagaimana! Anak SMA cupu naksir kapten basket, terus Si Cupu itu berubah jadi cantik, terus Si Kapten terpesona, jadian dehh. Atau anak pindahan yang ketabrak Ketua OSIS di koridor, saling kenal terus jadian, senior cewek jealous dan ngegencet Si Anak Pindahan itu, Ketua OSIS pun membela dan mereka bahagia selamanya. Pasti yang semacam begituan. -_-
            “Gak natap gitu juga kali, Ya! Novel-novel begini nihh yang menghibur. Bukan kayak yang dibaca Melisa tuh! Gambar-gambar doang, bikin otak mikir lagi! Membayangkan cara buatnya! Ihh gak menghibur!” Ami mencibir. Saya tertawa saja. Meski tidak lucu tapi saya tertarik mengunjungi Melisa yang terlihat berpikir.
            “Resep Kue Kering” saya ala-ala mengagetkan.
            “Ehh, Aya!”
            “Serius amat, Bu! Hehehe…” saya mengikuti Melisa membuka buku-buku resep. “Kan lebaran masih lama, Mel. Kok nyari resep kue kering?”
            “Yaa gak gitu juga, Ya! Ngemil beginian kan sehat. Iya, gak?”
            Saya mengangguk setuju. Kesungging juga sih. Saya kan rajin ngemil jajanan kemasan yang kaya MSG. hehehe…Tapi saya akui, untuk buat-membuat kue, Melisa memang ahli. Kadang Melisa membuatkan kami cake tiramisu atau brownies taburan keju. Pernah juga pudding pandan-coklat yang…… wuihhhhh… yang rasanya tidak kalah sama koki Swiss-bell atau Fajar Resto! Mungkin Melisa jelmaan Shizuka di dunia nyata. Hehee :D
            Di tumpukan buku best seller, Yuna terlihat asyik bergelimangan buku-buku favoritnya. Saya kenal betul dengan sahabat saya yang satu ini. buku-buku motivasi dilahapnya habis. Kalo ke rumahnya, rak setinggi pintu dipenuhi dengan buku-buku karya motivator dalam dan luar negeri. Notes from Qatar series, buku-buku milik Ippo Santosa, kisah-kisah tokoh seperti Bung Hatta, Gus Dur, Obama sampai Fransisco Totti pun ada. Meski bukan semua buku baru atau cetakan asli, bisa saya lihat semuanya ia koleksi dengan rapi. Buku apapun asalkan menyemangati! Itu yang saya ingat kalo saya berbaring di kamarnya, menatap buku-buku yang sudah tak terhitung jumlahnya. Mungkin separuhnya buku pelajaran SD sampe kuliah.. hehehe..
            Saya mulai menatap dalam bararudak. Nadin, Deyana, Ami, Melisa dan Yuna. Jauh sebelum ke Gramedia, saya sudah mengenal sebagian karakter mereka. Dan pada hari ini, karakter tersebut semakin nampak.
Sisa Erika. Kalo Erika jangan ditanya. Saya sudah yakin di rak mana kakinya berpijak. Untuk memastikan ‘ilmu kedukunan’ saya, mata saya langsung mencari sosok ‘besar nan agung’ Erika. Tuhhh kaaannnnnn!! Saya emang dukun!!
            Saya sudah yakin bukan cuma satu buku yang sudah dibacanya. Meski dibaca sekilas, tapi saya amat sangat yakin buku yang sudah terbaca lebih dari dua puluh. Kan saya dukun pemirsahhh..
            Saya juga tidak begitu mengerti kenapa Erika rajin sekali membaca buku yang… Subhanallaahhh… saya sampai bingung mau kaget, bahagia, bingung atau malah tertawa. Yang jelas saya tidak sedih dengan buku-buku yang ia favoritkan. Wong bukunya berguna di masa depan…
            Dan sekarang saya paham. Mungkin Erika mempersiapkan diri untuk nantinya ke depan. Saya menafsirkan mimik wajahnya, bahwa Erika sedang bahagia. Satu atau dua tahun lagi insyaAllah.. hehhehee :P :P :P :P :P :P
            Erika melirik saya. Saya hanya tersenyum ‘nakal’ sambil melaluinya yang sibuk mendalami pemahaman bacaannya di rak buku PSIKOLOGI ANAK…
            Kini saatnya saya menikmati miliu Gramedia siang ini. Terkadang perkataan orang-orang benar. Untuk mengenal karakter seseorang, salah satunya bisa dilihat dengan buku apa yang ia gemari.
Beberapa eksemplar buku saya sentuh, “Mana, yaa? Humm, Mas!” saya memanggil mas-mas kumisan yang sedang mengatur buku di rak sebelah. Ia mendekat.
            “Mas, Magic Kaito-nya Aoyama Gosho sudah ada?”

            Selama ngepo-in perjalanan hidup detektif kece Shinichi Kudo, saya mulai mengagumi Pencuri Handal serba putih yang selalu terbang membelakangi sinar bulan.

3 komentar:

  1. Waaah gue juga suka aoyama gosho ..
    komik Conan di rumah udah numpuk banget~

    BalasHapus
  2. "Thank you for nice information
    Please visit our website unimuda and uhamka"

    BalasHapus

Di bawah entri laman