Tak terbayang...
Ketika rasa itu mulai tumbuh
Ketika hati itu memulai untuk merasakan damainya
cinta
Ketika pikiran itu berkabut
Ketika jiwa itu mengikuti derasnya arus hati
Namun pernahkah kau pahami? Suatu saat rasa itu akan
pecah?
Ia akan terhambur berkeping
Seakan tangan meremasnya kuat
Seakan mata menatapnya tajam
Seakan kaki menginjaknya kasar
Begitulah rasa yang kau pendam!
Rasa yang akan kau alami jika kau tak pernah
mengutarakannya
Hingga detik yang kau benci terjadi
Ia yang kau harapkan membungkammu dengan hawa dingin
Kau terlambat, ia telah terbelenggu cinta yang lain
Namun ketika namanya terus
kau gemakan
Ia yang telah
mengutarakan rasanya padamu
Menghempasmu bahagia
dalam genggamannya
Tatapannya yang teduh
menyentuh pandanganmu
Dan kau mengukir senyum
saat dedaunan gugur di sekitarmu
Saat hentakan ombak
menyapamu lembut
Saat titik-titik hujan
membasahi damai duniamu
putaran angin berhembus memelukmu
Kau tak pernah berhenti
tersenyum mengabadikan ia di memorimu
Merasakan indahnya
detik-detik saat bersamanya
Inikah yang kau
inginkan?
Keterlaluan!
Kau hanya ingin menggapai rasa yang meluap
Kau hanya memenuhi angan yang telah berotasi di
pikiranmu
Pernahkah kau menyentuh hati putihmu?
Tutup rasa itu
rapat-rapat!
Kau yang belum
memulainya dan kau yang sedang terkulai dihatinya!
Apalagi kau yang sedang
menikmati pahitnya cinta!
Jangan salahkan takdir
yang sedang kau kutuk! Atau bahkan kau puji!
Rasa yang merotasi organmu
itu yang harus kau pertanyakan!
Karena ini kehidupan. Di
dunia, tak ada yang abadi!
Cinta yang menerpa hatimu memang sebuah fitrah
Namun manusia harus bisa mengartikannya sebenar
mungkin
Terlalu egois jika kau selalu hanyut dalam bayangannya
Pendam saja di batinmu!
Tak perlu kau tergesa-gesa mengekspresikan rasa
cintamu itu padanya
Karena Allah akan menjawabnya dengan sesuatu yang
lebih indah
Yang menjadi sebuah kejutan damai dari-Nya pada saat
yang menurut-Nya tepat
Untuk itu bertahanlah pada prinsipmu!
Hargailah ia yang telah menjaga hatinya untukmu!
Ia yang telah berusaha meneguhkan perasaannya
Hanya untuk kau yang masih menjadi misteri baginya
Di saat yang telah Dia rencanakan, ia akan hadir
dengan genggaman yang suci
Karena manusia hanya bisa berbuat
Dan Allah-lah yang menentukan...
Created
for someone. For remembering the dangerity of the strange affection.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Di bawah entri laman